Rabu, 16 Maret 2011

Asuhan Keperawatan Nyeri Pinggang

Diperkirakan 80% populasi akan mengalami nyeri punggung bawah. Keterbatasan akibat masalah ini cukup berat. Secara ekonomis, penderita kehilangan produktivitasnya, mencapai milyaran rupiah. Jumlah kunjungan ke dokter menempati urutan ke dua setelah masalah pernafasan.

Penyebab nyeri punggung yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal antara lain Regangan lumbosakral akut, Ketidakstabilan ligamen lumbosakral dan kelemahan otot, Osteoartritis tulang belakang, Masalah diskus intervertebralis, Ketidaksamaan panjang tungkai, Pada orang lansia bisa disebabkan oleh fraktur osteoporosis atau metastase tulang.

Pengkajian

Pasien biasanya mengeluh nyeri punggung akut atau kronis dan kelemahan. Kaji awal, lokasi nyeri, sifat nyeri, dan penyebarannya (konsep PQRST). Nyeri masalah muskuloskeletal biasanya bertambah dengan aktivitas.
Evaluasi cara berjalan klien, mobilitas tulang belakang, panjang tungkai, kekuatan motoris, dan persepsi sensoris. Peninggian tungkai dalam keadaan lurus yang mengakibatkan nyeri manandakan iritasi serabut saraf.
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan spasme otot paravertebralis dan nyeri tekan pada otot paraspinal, disertai hilangnya lengkungan lordotik lumbal yang normal dan mungkin ada deformitas tulang belakang. Adanya nyeri punggung akan menyebabkan keterbatasan gerak yang pada gilirannya menyebabkan gangguan dalam aktivitas klien. Bila pasien dalam keadaan telungkup, otot paraspinal akan relaksasi, dan deformitas tulang yang diakibatkan oleh spasme akan menghilang.
Kaji adanya kecemasan dan stress, karena nyeri punggung bisa merupakan manifestasi depresi atau reaksi terhadap stressor lingkungan dan kehidupan. Kaji juga adanya obesitas karena dapat menyebabkan nyeri punggung bawah.

Diagnosa Keperawatan

Berdasarkan data pengkajian, diagnosa keperawatan utama klien meliputi :
Nyeri yang berhubunagn dengan masalah muskuloskeletal
Kerusakan mobilitas fisik s.d. nyeri, spasme oto dan berkurangnya kelenturan
Kurang pengetahuan
Perubahan kinerja peran s.d. gangguan mobilitas atau nyeri kronik
Gangguan nutrisi : lebih dari kebutuhan tubuh s.d obesitas

Kriteria Keberhasilan

Hilangnya nyeri
Perbaikan mobilitas fisik
Penggunaan tehnik mekanika tubuh melindungi tubuh
Perbaikan kinerja psien
Penurunan BB

Intervensi Keperawatan:

Meredakan nyeri:
Dorong klien mematuhi tirah baringdan mengubah posisi yang ditentukan untuk memperbaiki fleksi lumbal
Ajari klien mengontrol dan menyesuaikan nyeri yang dirasakan melalui terapi tingkah laku untuk mengurangi ketegangan otot dan psikologis, spt pernafasan diafragma, relaksasi, mengalihkan perhatian klien pada aktivitas lain (mis. Membaca, bercakap-cakap, menonton TV), imajinasi terbimbing.
Masase jaringan lunak dengan lembut untuk mengurangi spasme otot, memperbaiki peredaran darah, mengurangi pembendungan dan nyeri
Berikan obat-oabt analgetik, kaji respon klien setiap pemberian obat-obatan.
Rujuk kepada fisioterapis untuk terapi TENS. Secara umum alat ini digunakan selama 1-2 bulan.

Memperbaiki mobilitas Fisik
Pantau mobilitas fisik klien, kaji bagaimana klien bergerak dan berdiri
Bantu klien melakukan perubahan posisi dengan perlahan
Ajari klien turun dari tempat tidurpada posisi yang menimbulkan nyeri minimal.
Hindarkan terjadinya gerakan memutar dan melenggok.
Dorong pasien untuk berganti-ganti aktivitas berbaring, duduk, berdiri dan berjalan dan sebaliknya dalam waktu yang lama
Rencanakan periode istirahat berbaring di TT beberapa kli sehari untuk meminimalkan stress pada punggung
Dorong klien mematuhi program latihan sesuai dengan yang telah ditentukan (dua kali sehari). Tingkatkan secara bertahap
Berikan kesempatan klien untuk melakukan aktivitas rekreasi untuk mengganti latihan khusus tetapi jangan sampai menyebabkan tegangan, puntiran atau ketidaknyamanan punggung.

Meningkatkan mekanika tubuh yang tepat
Ajari klien berdiri, duduk, berbaring dan mengangkat barang dengan benar
Hindarkan klien mengenakan sepatu bertumit tinggi
Hindarkan klien berdiri yang terlalu lama, beritahu klien agar menjaga postur tubuh yang benar saat berdiri untuk menghindari lordosis lumbal
Ajari klien berjongkok dengan benar, lutut dan pinggul harus menekuk da lutut harus sama atau lebih tinggi dari pinggul untuk meminimalkan lordosis
Tidurkan klien dalam posisi miringdengan lutut dan pinggul ditekuk atau telentang dengan lutut dan pinggul ditekuk, atau telentang dg lutut disangga dalam dalam posisi fleksi. Hindarkan tidur telentang
Instruksikan klien cara mengangkat benda yang benar, yaitu menggunakan otot kuadrisep yang kuat dan otot punggung yang minimal.
Anjurkan klien menggunakan korset bila perlu saat mengangkat
Hindarkan klien mengangkat barang 1/3 berat badannya tanpa bantuan

Memperbaiki kinerja peran
Peran klien berubah sejak awitan terjadinya nyeri punggung. Bantu klien menghadapi stressor spesifik dan belajar bagaimana mengatasi stress. Sekali pasien berhasil akan mengambangkan percaya diri dalam kemampuannya mengatasi situasi stress yang lain.
Bantu klien dan keluarga terhadap pemahaman ketergantungan, bantu klien mengidentifikasi terjadinya ketergantungan
Bantu klien untuk kembali ke kehidupan produktif penuh

Mengubah nurisi untuk penurunan BB
Prinsipnya : diet sehingga BB menurun karena obesitas dapat menyebabkan ketegangan punggung.

1 komentar: